Wali Kota Tinjau Persiapan Gedung Bakorwil Sebagai Ruang Isolasi Pasien Covid-19

[ 2020-05-26 ] Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan menyiapkan gedung Bakorwil yang berada di kawasan Jetayu untuk dijadikan sebagai ruang isolasi bagi pasien positif Covid 19, hal ini lantaran Gedung Bakorwil dinilai lebih aman dan nyaman bagi pasien Covid 19 dan memberikan rasa aman bagi warga karena eks Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) yang selama ini dijadikan ruang isolasi bagi pasien positif Covid 19 berada di kawasan penduduk. Hal ini dikemukakan Wali Kota Pekalongan H.M Saelany Machfudz meninjau kesiapan Gedung Bakorwil , Jum’at (8/5/2020). Wali Kota tinjau satu persatu ruangan isolasi dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto. Wali Kota Pekalongan H.M Saelany Macfudz usai meninjau menuturkan bahwa gedung Bakorwil sangat memungkinkan untuk dijadikan ruang isolasi karena gedungnya yang luas. “Ternyata sangat memungkinkan, ini luas banget , ini tersedia 6 kamar satu kamar satu orang tapi karena kamarnya besar jadi satu kamar di isi 2 orang, tempat ini akan digunakan mulai besok (Sabtu 9/5/2020) ” kata Wali Kota. Selain di Gedung Bakorwil ditambahkan Wali Kota, gedung eks kehutanan juga disiapkan untuk ruangan isolasi untuk mengantisipasi bertambahnya pasien positif. “Jadi semuanya sudah kita siapkan, karena disini betul betul jauh dari penduduk dan keramaian tidak seperti di BKPM,” tambahnya. Wali kota berharap pasien positif Covid 19 segera sembuh dan ruangan isolasi gedung Bakorwil tidak digunakan. “Harapamnya Gedung ini tidak ada yang menghuni, pasien semuanya dapat bisa cepat dikembalikan kepada keluarganya,” harapnya. Sementara itu kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto menuturkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan dengan baik gedung bakorwil sebagai ruangan isolasi agar pasien yang di eks BKPM tersebut bisa segara menempati ruangn isolasi di gedung bakorwil, “Memang disini agak jauh dari pemukiman , sehingga masyarakat tidak khawatir dengan adanya pasien positif,” kata Slamet Budiyanto.